Selama bulan Ramadhan, kebanyakan kita akan mengalami perubahan pola tidur dan aktivitas. Tidak jarang sebagian orang mengalami kesulitan bangun di pagi hari untuk makan sahur.
Padahal, seperti yang kita ketahui, makan sahur itu penting dan sebaiknya tidak dilewatkan. Selanjutnya, perubahan pola aktivitas selama bulan Ramadhan ini juga membuat sebagian orang mengeluhkan kepala pusing.
Kepala pusing saat puasa tentu dapat mengganggu aktivitas ibadah yang kita lakukan di siang hari.
Apakah benar sakit kepala saat puasa karena perubahan aktivitas?
Dr Muhammad Haroon, Konsultan Senior dan Pakar Intensive Care Medicine di Pakistan Institute of Medicine, Puasa Ramadhan ternyata bisa memicu sakit kepala, sering terjadi pada sore hari sebelum atau sesudah puasa, melansir Thenews.com.pk.
Ia menambahkan, pemilihan waktu sahur, puasa, dan makan malam yang tepat sangat penting dalam mengatasi pusing dan sakit kepala saat berpuasa. Berikut penyebab kepala pusing saat puasa:
1. Pemecahan protein
Selama beberapa jam puasa, pemecahan protein terjadi di dalam tubuh, melepaskan amonia dan senyawa nitrogen lainnya ke otak, hal ini dapat menyebabkan pusing, mengantuk, dan lesu, kata Haroon.
2. Terlalu dini mengisi perut
Mengenyangkan perut atau terlalu dini mengisi perut kosong saat berbuka adalah penyebab lainnya kepala terasa pusing saat puasa.
Ternyata, kebiasaan makan berbagai jenis makanan dalam jumlah banyak segera setelah selesai puasa tidak baik bagi tubuh, mengurangi aliran darah ke jantung sehingga menyebabkan sakit kepala, tambah Haroon.
3. Tubuh mengalami dehidrasi
Ketika otak menyadari bahwa ia mengalami dehidrasi, ia mulai memproduksi histamin, yang pada dasarnya adalah proses penjatahan dan penyimpanan air untuk melindungi otak selama dehidrasi dalam waktu lama.
Haroon juga mengatakan bahwa histamin dapat secara langsung menyebabkan rasa sakit dan kelelahan, yaitu sakit kepala. dan badan terasa lemas tanpa tenaga.
Tips mencegah pusing saat puasa
1. Hindari makan berlebihan saat berbuka
Untuk mencegah dan mengatasi sakit kepala akibat puasa, Haroon menganjurkan untuk tidak makan berlebihan saat berbuka puasa.
“Orang yang menderita pusing atau sakit kepala harus banyak minum air putih antara buka puasa dan sahur. Beliau menyarankan untuk menghindari hal-hal yang menyebabkan stres, kelelahan dan kurang tidur selama puasa Ramadhan. Istirahat tidur minimal dua jam,” tambahnya.
2. Tidur cukup
Jika Anda sakit kepala, istirahatlah dan cobalah berbaring. Pastikan tubuh dan kepala Anda berada dalam posisi yang benar agar peredaran darah lancar. Ini membantu meredakan sakit kepala.
Pastikan Anda cukup tidur dan perhitungkan waktu sahur Anda. Hindari makanan tinggi gula, kafein, nikotin, dan gadget tepat sebelum tidur. Selain itu, hindari aktivitas berat di malam hari agar Anda bisa tidur tepat waktu.
3. Menggunakan aromaterapi
Selanjutnya untuk mengobati sakit kepala tanpa obat saat puasa adalah dengan menghirup aroma minyak esensial atau aromaterapi. Cara ini juga bisa membantu meredakan sakit kepala.
Aromaterapi yang dapat digunakan misalnya peppermint, eucalyptus dan lavender.
4. Kompres hangat
Sakit kepala yang disebabkan oleh ketegangan otot dapat diredakan dengan melakukan kompres hangat. Letakkan kompres ke area yang sakit untuk meredakan sakit kepala. Anda juga bisa mandi dengan air hangat untuk mengurangi rasa tidak nyaman.
Selain itu, kompres dingin juga dapat digunakan. Menerapkan kompres dingin ke area leher dan kepala mengurangi peradangan, memperlambat konduksi saraf, dan menyempitkan pembuluh darah.
Nah, itu dia alasan penyebab pusing saat puasa, cara mencegah dan tips mengobatinya. Semoga bermanfaat, ya!