Nabi Muhammad SAW merupakan Nabi dan Rasul terakhir yang diutus Allah untuk menyampaikan risalahnya kepada seluruh umat manusia. Rasulullah membawa misi mulia untuk menyempurnakan akhlak manusia.
Rasulullah juga merupakan suri teladan terbaik bagi manusia, terutama tentunya bagi umat Islam. Sebagaimana Allah firmankan di dalam Al-Quran:
Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.” (QS. Al-Ahzab 33:21)
Di Indonesia sebagian besar umat Islam memperingati Maulid Nabi Muhammad. Namun, ada sebagian golongan umat Islam yang memilih untuk merayakan. Perbedaan ini tentunya memiliki dasarnya masing-masing. Sehingga sebagai umat Islam kita perlu menyikapinya dengan bijak tanpa terlalu dalam masuk lebih dalam ke ranah perdebatan, sehingga malah akan menghilangkan esensi.
Peringatan Maulid Nabi ternyata memiliki tujuan dan manfaat untuk diri kita secara pribadi dan masyarakat. Ketika memasuki maulid Nabi yang jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal, akan ada bermunculan berbagai acara peringatan di masyarakat. Berikut akan kami ulas untuk Sahabat tujuan dari memperingati Maulid Nabi.
Baca Juga:
Inilah 5 Keutamaan Bulan Dzulhijjah, Menuai Berkah dan Berlipat Pahala
Tujuan Maulid Nabi
Ternyata ada begitu banyak tujuan kita memperingati Maulid Nabi.Ada beragam hikmah yang dapat kita petik dari peringatan Maulid Nabi. Peringatan Maulid Nabi bertujuan untuk mengingatkan kembali sejarah kelahiran dan kehidupan Nabi Muhammad SAW. Ini memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk merefleksikan perjalanan hidup Nabi, dari masa kecilnya yang penuh tantangan hingga menjadi pembawa risalah Islam.
Dengan memperingati Maulid Nabi akan membangkitkan kecintaan umat kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:
“Katakanlah (Muhammad), ‘Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.’ Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Ali ‘Imran: 31)
Dengan memperingati Maulid, umat Islam diharapkan dapat lebih mengenal sosok Nabi Muhammad SAW, yang pada akhirnya akan menumbuhkan kecintaan dan keinginan untuk meneladani beliau.
Umat diajak kembali untuk merenungi pentingnya meneladani akhlak dan ajaran Nabi Muhammad SAW. Beliau diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia, sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad:
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Ahmad)
Jika kita menengok kepada masyarakat peringatan maulid Nabi ini juga memiliki efek sosial yang positif, yaitu memperkuat persatuan dan persaudaraan di antara umat Islam.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan bersama dalam rangka Maulid, seperti pengajian, pembacaan shalawat, atau bakti sosial, dapat mempererat ikatan sosial dan spiritual antar sesama Muslim
Maulid Nabi menjadi waktu yang tepat bagi umat Islam untuk melakukan refleksi dan introspeksi diri. Dengan mengingat kembali sifat-sifat mulia Nabi Muhammad SAW, setiap Muslim dapat mengevaluasi diri dan berusaha memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam menjalankan ajaran Islam.
Peringatan Maulid Nabi juga menjadi sarana dakwah dan edukasi yang efektif, terutama bagi generasi muda. Melalui berbagai kegiatan Maulid, ajaran-ajaran Islam dan sejarah Nabi Muhammad SAW dapat disampaikan dengan cara yang menarik dan mudah dipahami.
Dengan memperingati Maulid menjadi kesempatan untuk mengambil hikmah dari kehidupan Nabi dan mengaplikasikannya dalam konteks kekinian, seperti dalam hal kepemimpinan, resolusi konflik, hubungan di dalam keluarga maupun hubungan sosial kemasyarakatan.
Semoga kita mampu memetik pelajaran dalam memperingati kelahiran Nabi Muhammad yang diperingati tiap tahunnya ini.