Malang – Komunitas usaha mandiri (KUM) binaan Yayasan Dana Sosial Al-Falah Malang mengikuti serangkaian kegiatan pelatihan hardskill bersama para pengusaha di MCC Malang.
Keterampilan seorang wirausaha sangatlah menentukan dalam menjalankan unit usaha yang dijalankan untuk dapat menghasilkan produk atau jasa yang mampu bersaing di hadapan konsumen. Oleh harena itu Yayasan Dana Sosial Al-Falah Cabang Malang pada hari Senin-Selasa, 24-25 Juni 2024 menyelenggarakan kegiatan PELATIHAN “UPGRADING HARDSKIL: Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia yang Kreatif dan Inovatif” kepada binaan UMKM melalui program Komuitas Usaha Mandiri (KUM) dan Pemberdayaan Ekonomi Umat (PEU).
Terdapat tiga bidang usaha yang menjadi konsen pelatihan yakni usaha catering bertempat di Ruang FoodLab Malang Creative Center (MCC) dengan melibatkan praktisi Ibu Yenny Yuliawati selaku owner Zaqibi Catering, pelatihan usaha fashion bertempat di Ruang Fashion Malang Creative Center (MCC) dengan melibatkan praktisi Ibu Endahing Noor Selaku Creative Team of Pelanusa, serta pelatihan bakery bertempat di Rumah Produksi Muka Bakery Center dengan praktisi Ibu Siti Masyiah Selaku Owner.
Khabib Qhoiril Akbar Selaku PIC Sosial Kemanusiaan YDSF Malang menyatakan bahwa “adanya pelatihan ini adalah bentuk keberlanjutan dari proses pendampingan rutin yang telah dilakukan YDSF melalui rekan-rekan Fasilitator Pemberdayaan Ekonomi Mustahiq (FPEM), serta lanjutan dari agenda talkshow bisnis yang diselenggarakan bulan Mei lalu, sebagai peningkatan mindset usaha, dan pelatihan ini sebagai upaya meningkatkan keterampilan usaha binaan dari segi kualitas dan kuantitas produk”
Ibu Dasmiati sebagai salah satu binaan YDSF Malang pada Program Komunitas Usaha Mandiri (KUM) mengucapkan “banyak saya ucapkan terima kasih atas terselanggaranya pelatihan ini, YDSF sudah mau memberikan fasilitas terbaik untuk kami sebagai binaan pendampingan. Hasil pelatihan ini mampu menjadi ilmu baru yang dapat kami terapkan pada bidang usaha masing-masing “
Melalui pelatihan usaha ini, binaan YDSF dapat mendapatkan inspirasi baru dan memperoleh wawasan yang produk atau layanan yang lebih berkualitas dan berkomitmen. Pelatihan usaha mendalam tentang inovasi dalam unit usaha mereka. Interaksi dengan pelaku usaha lain, pengamat pasar, atau pakar industri dapat merangsang pemikiran kreatif dan membuka pintu untuk pengembangan dapat dianggap sebagai bentuk pendidikan continue bagi para pelaku usaha. Mereka terus belajar dari pengalaman langsung, bertukar ide dengan orang lain, dan menyesuaikan diri dengan perubahan dalam lingkungan bisnis.