Ada salah satu amalan yang banyak disebutkan dalam Al-Quran dan hadist. Amalan tersebut adalah menyantuni anak yatim.
Dengan seringnya disebutkan perintah menyantuni anak yatim ini menunjukkan keutamaan dan pentingnya amalan ini di dalam Islam.
Menyantuni anak yatim di dalam Islam memiliki dua dimensi ibadah, yaitu dimensi ibadah kita kepada Allah dan dimensi sosial.
Seorang muslim memiliki tanggung jawab untuk peduli kepada sesama terutama anak-anak yatim yang berada dalam kondisi lemah.
Anak yatim pada umumnya membutuhkan perhatian khusus secara moral dan material. Maka, Islam menekankan untuk memperhatikan kehidupan anak yatim.
Bahkan seorang yang memelihara anak yatim memiliki kedudukan yang tinggi di dalam Islam. Rasulullah mengisyaratkan kelak di hari kiamat keberadaanya akan sangat dekat dengan beliau.
Berikut beberapa keutamaan dari menyantuni anak yatim yang perlu kita ketahui.
- Mendapatkan kedudukan yang dekat dengan Rasulullah
Seorang yang menyantuni dan memelihara anak yatim memiliki kedudukan yang tinggi dan dekat dengan Rasulullah.
Kedudukan yang mulia ini disampaikan Rasulullah dalam hadits berikut
Rasulullah SAW bersabda, “Aku dan orang yang menanggung anak yatim seperti ini di surga.” Kemudian, beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengah yang menunjukkan kedekatan dan kebersamaan.
(HR. Ibnu Majah)
- Dimasukkan ke dalam surga
Orang yang memelihara anak yatim, Allah akan memasukkannya ke dalam surga. Begitu besarnya kemuliaan yang didapatkan di akhirat kelak.
Hal ini disampaikan Rasulullah dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi
Orang yang memelihara anak yatim di kalangan umat muslimin, memberikannya makan dan minum, pasti Allah akan masukkan ke dalam surga, kecuali ia melakukan dosa yang tidak bisa diampuni.”
(HR. Tirmidzi).
Baca juga artikel berikut :
- Mengetuk pintu rezeki
Dengan menyantuni dan memelihara anak yatim akan mengetuk pintu rezeki.
Allah akan mengganti harta dan kebaikan seorang yang mencurahkan perhatiannya kepada anak yatim dengan yang lebih baik.
“Orang yang memberi makan anak yatim, maka baginya seperti dia memberi makan aku dan orang yang memberi minum kepada mereka, maka baginya seperti dia memberi minum aku.”
(HR. Abu Hurairah)
- Diberkahi kehidupannya
Seorang yang memelihara anak yatim, dia akan dicukupkan kebutuhannya, bahkan Allah berikan keberkahan di dalam kehidupannya.
Berkah di sini artinya Allah senantiasa cukupkan dan menambah kebaikan dalam dirinya. Sehingga seorang yang diberkahi hidupnya akan penuh ketenangan dan kebahagiaan.
“Barangsiapa memperbanyak menyantuni anak yatim, maka Allah akan memperbanyak keberkahan dalam hidupnya.”
(HR. Abu Hurairah)
- Menghindarkan diri menjadi golongan pendusta
Begitu utamanya memelihara anak-anak yatim Allah mengingatkan dengan keras tentang celakanya orang yang menghardik atau merendahkannya.
Di dalam QS Al Ma’un disebutkan bahwa pendusta agama ialah mereka yang menghardik dan tidak mempedulikan anak yatim.
“Tahukah kamu orang yang mendustakan agama, itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan kepada anak miskin.”
(QS Al Ma’un, ayat 1-3).
Seorang yang memberikan perhatian penuh kepada anak yatim, maka akan terhindar dari golongan pendusta agama.
- Mendapatkan pahala seperti jihad di medan perang
Kita saat ini tidak akan mampu jika diminta untuk berjihad di medan peperangan. Pasti akan sangat berat.
Turun ke medan perang membutuhkan persiapan yang begitu matang, baik persiapan fisik, mental dan ruhiyah.
Begitu banyak resiko yang bisa terjadi ketika kita turun ke medan perang. Bahkan, tidak menutup kemungkinan kita gugur di medan perang.
Dengan amalan yang salah satunya adalah memelihara anak yatim ternyata memiliki pahala setara dengan berjihad di medan peperangan.
Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah
“Barang siapa yang mengasuh tiga anak yatim, maka bagaikan bangun pada malam hari dan puasa pada siang harinya, dan bagaikan orang yang keluar setiap pagi dan sore menghunus pedangnya untuk berjihad di jalan Allah. Dan kelak di surga bersamaku bagaikan saudara, sebagaimana kedua jari ini, yaitu jari telunjuk dan jari tengah.”
(HR. Ibnu Majah)
- Menghindarkan diri dari siksa
Orang yang memelihara anak yatim, dia akan dikaruniakan kelembutan hati di dalam dirinya.
Allah mencintai orang yang berlemah lembut kepada anak yatim dan menyayanginya. Rasulullah menyampaikan bahwa orang tersebut akan terhindar dari siksa api neraka.
“Demi Yang Mengutusku dengan haq, Allah tidak akan menyiksa pada hari kiamat nanti orang yang menyayangi anak yatim, lemah lembut pembicaraan dengannya, serta menyayangi keyatiman serta kelemahannya.”
(HR Thabrani dari Abu Hurairah).
Demikianlah tujuh keutamaan dari menyantuni anak yatim.
Semoga dengan kita mengetahui keutamaan amalan ini, akan menjadikan kita bersemangat untuk memuliakan anak yatim melalui YDSF Peduli.




