fbpx

Sejarah Santri: Asal-usul Kata Santri

Written by ydsfpeduli

On November 2, 2023

Santri yang dikenal di dalam masyarakat Indonesia identik dengan murid yang belajar agama atau yang belajar di lingkup pondok pesantren Islam.

Dari sekian banyak lembaga pendidikan pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan yang banyak berkembang di masyarakat.

Kata santri sangat lekat dengan keseharian seorang gigih dalam menuntut ilmu agama. Selain itu santri tak lepas dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia, terutama upaya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Sejak tahun 2015 telah dicetuskan Hari Santri yang setiap tahunnya diperingati pada tanggal 22 Oktober.

Namun, ternyata banyak dari kita yang belum benar-benar tahu sejarah santri. Bahkan mungkin belum tahu bagaimana asal-usul kata santri.

Siapa sangka ternyata kata santri  bukanlah berasal dari bahasa Arab. Hal ini mungkin agak menggelitik sebagian besar orang.

Padahal kata santri sendiri sering digunakan untuk menyebut penuntut ilmu agama khususnya seorang yang belajar agama Islam.

Baca juga artikel berikut : 

Mengenal Sejarah Hari Santri. Alasan Dipilih Tanggal 22 Oktober

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata santri memiliki dua makna, yakni orang yang belajar agama Islam dan makna lainnya adalah orang yang beribadah dengan sungguh-sungguh atau orang saleh.

Menurut seorang profesor dari Universiteit Leiden, CC Berg, santri merupakan kata yang berasal dari Bahasa Sansekerta, yaitu “shastri” yang berarti orang yang belajar kitab-kitab Agama Hindu.

Kata shastri dalam perkembangannya berubah menjadi kata santri.

Selanjutnya kata pesantren berasal dari kata pe-santri-an yang artinya tempat belajar  atau keberadaan orang-orang yang menuntut ilmu agama.

Sebagian besar wilayah Indonesia pun mengalami islamisasi. Yang dulunya masyarakat lekat dengan Hindu-Budha perlahan-lahan terwarnai dengan Islam.

Kata santri ini pada akhirnya menjadi istilah yang dipakai oleh penuntut ilmu agama terutama yang berada di lingkungan pesantren.

  1. Abdullah Dimyathy berpendapat bahwa santri terdiri dari beberapa huruf pembentuk kata, yaitu sin, nun, ta’ dan ra.

Huruf sin pada kata santri adalah satrul awrah yang artinya menutup aurat. Nun berarti naibul ulama yaitu merupakan wakil dari ulama. Huruf ta’ mewakili tarkul al ma’ashi yang berarti meninggalkan kemaksiatan dan yang terakhir adalah ra’, raisul ummah dengan makna santri adalah pemimpin umat.

Demikian sejarah dan asal usul dari kata santri. Semoga bermanfaat dan membuka wawasan kita!

You May Also Like…

YDSF Kirimkan 4 Delegasi Untuk Ikuti Diklat Jurnalistik Bersama LAZ Se-Malang Raya

YDSF Kirimkan 4 Delegasi Untuk Ikuti Diklat Jurnalistik Bersama LAZ Se-Malang Raya

Yayasan Dana Sosial Al-Falah (YDSF) Malang mengirimkan empat peserta yakni amil dan Generasi Islam Al-Falah (GENSIF) untuk mengikuti Diklat Jurnalistik yang diselenggarakan di kantor Jawa Pos Radar Malang Selasa (29/4). Bekerja sama dengan Kementerian Agama Kota Malang, Kegiatan ini diikuti oleh berbagai Lembaga Amil Zakat (LAZ) se-Malang Raya sebagai bentuk penguatan kapasitas di bidang komunikasi dan media.

YDSF Malang Gelar Ramadhan Camp Young Winner Vol.4 untuk Anak Yatim dan Penerima Beasiswa di Dusun Brau, Batu.

YDSF Malang Gelar Ramadhan Camp Young Winner Vol.4 untuk Anak Yatim dan Penerima Beasiswa di Dusun Brau, Batu.

YDSF gelar event Young Winner Vol.4 di Dusun Brau, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
Mengusung konsep Pesantren Ramadhan Camp, acara ini menyuguhkan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk memperkuat aspek ruhiyah, sosial, keterampilan serta kepedulian terhadap lingkungan. Beberapa rangkaian kegiatan yang dilaksanakan antara lain tadarus, kultum, tadabur alam dan pengembangan ruhiyah lainnya yang memperdalam pemahaman agama.

Hubungi Kami
Ada yang Bisa Dibantu?