fbpx

Hasil Tawakal yang Berbuah Manis

Written by ydsfpeduli

On April 5, 2021

Banyak dari kita memiliki bermacam-macam keinginan dunia, bahkan jika dihitung tidak akan ada habisnya, akan tetapi Yanto dan keluarga hanya memiliki keinginan yang sederhana yakni memiliki tempat tinggal tetap yang layak dan bisa mengobatkan anaknya yang lumpuh. Ini adalah sebuah harapan dan impian yang besar bagi Yanto karena memang itulah yang saat ini menjadi ujian terberat baginya dan keluarga.

Yanto, 49 tahun, hidup sebagai buruh bengkel dengan penghasilan rata-rata 50 ribu per hari. Sedangkan istrinya bekerja sebagai ibu rumah tangga yang juga membantu Yanto. Yanto memiliki 3 anak dengan usia anak tertua 14 tahun. Anak yang kedua lumpuh sejak lahir, sedangkan anak yang ketiga masih usia 2 tahun. “Dulu saya memang sempat jatuh ketika hamil anak yang kedua, tapi gak periksa sampai ke dokter spesialis karena tak punya biaya,” ungkap Sri, istrinya.

Yanto dan sekeluarga tidak memiliki tempat tinggal tetap, selalu berpindah tempat. Kini ia tinggal di Jalan Mawar, Lowokwaru, Malang, di sebuah rumah sepetak yang beratap terpal, berlantai tanah, juga berdinding kayu (gedeg) dan sisa banner bekas yang dimilikinya. Rumah yang sangat tidak layak untuk dihuni oleh 5 orang kepala. Jika hujan deras, banyak sekali kebocoran yang terjadi sehingga membuat mereka tak nyaman untuk beristirahat.  ia dan istri juga harus berjuang mencari biaya untuk pengobatan sang anak yang lumpuh. “Kalo di bengkel paling untung ya dapat 50 ribu sehari, tapi karena pandemi ini, untuk bisa makan sehari saja rasanya sulit,” ceritanya sendu.

Yang menjadi beban pikirannya saat ini adalah bagaimana agar bisa memberikan pengobatan yang maksimal kepada anak keduanya. “Makin ke sini, malah makin sulit dalam mendapatkan biaya pengobatan, rasanya nelongso melihat anak saya tak tertangani dengan benar,” ujar Yanto seraya menegarkan diri dan menahan agar genangan air di matanya tak tumpah membasahi pipinya. “Tapi ya bagaimana lagi, kita sudah berusaha maksimal, tinggal berdoa, sabar dan tawakal saja, Insyaa Allah ada jalan keluar,” tuturnya.

Tahun ini harapan terbesar Yanto dan keluarga untuk bisa memiliki tempat tinggal yang layak akhirnya bisa terwujud. Melalui program sosial kemanusiaan, YDSF memberikan bantuan benah rumah untuk keluarga Yanto serta rencananya anak keduanya juga akan dibantu untuk diterapi kakinya yang lumpuh. “Alhamdulillah, saya tak pernah terbayangkan mendapatkan bantuan yang besar seperti ini. Semoga allah membalas tim YDSF dan semua orang yang masih peduli terhadap keluarga kami,” tukasnya penuh syukur. Yanto juga akan diberikan modal untuk bisa membuka bengkel sendiri sehingga ia bisa bekerja secara mandiri dan berjuang untuk menghidupi keluarganya.(syf)

You May Also Like…

Tujuan Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

Kebanyakan muslim di Indonsia memperingati kelahiran Nabi Muhammad atau maulid Nabi. Apa sih tujuan dari memperingati Maulid Nabi. Penjelasan lengkapnya akan sahabat temukan dalam artikel ini.

Hubungi Kami
Ada yang Bisa Dibantu?