fbpx

Mager? Sehatkah?

Written by ydsfpeduli

On November 19, 2019

“Bro,ayo jogging bareng besok minggu !”

“Ogah ah, mager gue. Pingin rebahan aja di rumah. Mumpung libur.”

Tidak asing ya dengan model percakapan di atas? “Mager” merupakan istilah yang cukup booming saat ini, terutama di kalangan kawula muda. Mager atau malas gerak sebenarnya sudah dikenal dalam dunia kesehatan sejak dulu dengan istilah sedentary life style. Sedentary lifestyle sendiri berarti gaya hidup yang tidak aktif atau sedikit bergerak, serta terlalu banyak menghabiskan waktu dengan duduk atau berdiam diri. Misalnya, individu yang menghabiskan kesehariannya dengan duduk atau berbaring sambil berkutat dengan gadget. Profesi yang mengharuskan duduk selama berjam-jam seperti customer service, staf kantor, supir kendaraan umum, programmer, dll juga dapat menyebabkan sedentary life style.

Dilansir dari situs www.promkes.kemkes.go.id,  data hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) tahun 2018 menunjukkan adanya peningkatan pada masyarakat Indonesia yang kurang melakukan aktivitas fisik, dengan melihat angka hasil Riskesdas tersebut pada tahun 2013 sebanyak 26,1% menjadi 33,5% pada tahun 2018. Hal ini mengindisikan bahwa masyarakat Indonesia semakin banyak yang mager.

Mager ini dapat berbahaya bagi kesehatan tubuh kita. Saat kita duduk atau berbaring, tubuh kita mengeluarkan energi yang lebih sedikit daripada ketika kita berdiri atau bergerak. Bila kita sedikit bergerak, maka sedikit sumber energi (karbohidrat, lemak, dan protein) yang terolah. Akibatnya bahan-bahan tersebut tersimpan sebagai cadangan makanan dan dalam waktu lama akan menumpuk di dalam tubuh. Bila dibiarkan terus-menerus, penumpukan ini ditengarai dapat memicu timbulnya penyakit metabolik seperti obesitas, kencing manis (diabetes mellitus), tekanan darah tinggi (hipertensi) dan gangguan jantung. Beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa sedentary life style juga merupakan faktor resiko dari beberapa keganasan seperti kanker lambung, kanker esofagus, kanker kandung kemih, kanker payudara, kanker usus besar, dan kanker endometrium.

Selain mempengaruhi kesehatan jasmani, beberapa studi juga menyebutkan bahwa mager dapat menyebabkan gangguan psikologis seperti gangguan cemas dan depresi.

Bagaimana bila terlanjur mager atau pekerjaan kita mengharuskan duduk lama? Berikut beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mengurangi atau mengatasi mager, antara lain :

  1. Naik turun lantai bertingkat menggunakan tangga. Sedapat mungkin gunakan tangga ketimbang lift atau elevator.
  2. Berdiri saat berbincang di telepon atau ketika sedang membaca.
  3. Parkir kendaraan lebih jauh sehingga kita punya kesempatan lebih lama untuk berjalan kaki
  4. Usahakan berdiri atau berjalan kaki sebentar setiap 1 jam jika kita harus bekerja dengan  duduk lama.
  5. Ketahui kebutuhan energi kita. Sudah banyak situs internet yang memuat artikel tentang cara mengetahui kebutuhan energi tubuh. Sesuaikan jenis dan porsi makanan berdasarkan kebutuhan energi tersebut. Terlalu banyak makan dapat membuat badan kita berat dan gampang mengantung sehingga semakin malas bergerak. 
  6. Jadwalkan olah raga rutin seperti jalan cepat atau jogging di pagi hari, senam, bersepeda, berenang, atau apapun selama kita dapat menjaga protokol kesehatan. Aplikasi olahraga yang marak di smartphone dapat dimanfaatkan. Perkembangan teknologi seharusnya kita gunakan untuk memperbaiki kualitas hidup, bukan untuk sekedar mencari hiburan sambil rebahan.
  7. Bila anda suka menonton TV, gunakan jeda iklan untuk bergerak dan melakukan aktivitas lain.
  8. Membersihkan dan membereskan rumah juga dapat menjadi sarana pencegah mager. Rumah bersih, badan pun sehat.
  9. Di waktu luang, kerjakan hobi yang membuat kita bergerak seperti memasak, berkebun, membuat hasta karya, dan lain-lain.
  10. Berinteraksi secara langsung dengan keluarga, misalnya bermain atau berolahraga dengan anak-anak. Selain menyehatkan, acara bersama ini dapat meningkatkan bonding (ikatan) antara anak dan orangtua. Saat ini, sering kita jumpai orangtua dan anak sekarang justru duduk manis bersebelahan sambil menekuri gadget masing-masing.
  11. Perbanyak ibadah kepada Allah SWT, terutama shalat. Shalat di samping menyehatkan ruhani juga dapat menyehatkan badan. Sudah banyak penelitian yang menyebutkan manfaat gerakan-gerakan shalat. Bayangkan bila kita bisa konsisten mengerjakan shalat wajib dan shalat sunnah misalnya shalat tahajud, shalat witir, dan shalat rawatib, insya Allah kita tidak akan sempat mager. Dan perlu kita ingat, bahwa Allah mengajarkan hamba-Nya untuk terus bergerak. Dalam Al-Qur’an disebutkan :

“Maka apabila kamu telah selesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain”. (QS Al-Insyirah :7).

Jangan sampai pandemi ini membuat kita mager. Membatasi keluar rumah sangat dianjurkan tetapi bukan berarti kita hanya rebahan saja di dalam rumah. Tetap bergerak, berkarya, dan jaga protokol kesehatan. Semoga Allah melindungi kita semua. Aamiin Ya Rabbal ‘aalamiin.

Wallahu ‘alam. Semoga bermanfaat.

 

You May Also Like…

Tujuan Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

Kebanyakan muslim di Indonsia memperingati kelahiran Nabi Muhammad atau maulid Nabi. Apa sih tujuan dari memperingati Maulid Nabi. Penjelasan lengkapnya akan sahabat temukan dalam artikel ini.