Bulan Ramadhan semakin dekat. Berbuka puasa dengan kurma merupakan teladan dari Rasulullah SAW. Rasulullah SAW menganjurkan untuk berbuka puasa menggunakan kurma dan air putih.
Banyak umat Islam yang meniru teladan Rasulullah SAW dalam mengkonsumsi kurma. Pasalnya, kurma memiliki beragam manfaat yang baik untuk tubuh.
Kurma memiliki kandungan gula alami yang cukup tinggi, namun banyak orang beranggapan kurma tidak cukup baik untuk tubuh. Untuk diketahui, kandungan gula alami pada kurma dibersamai dengan berbagai nutrisi yang membuat kurma merupakan jenis makanan yang sangat direkomendasikan.
Lantas, apa saja manfaat kurma yang juga baik sebagai menu buka puasa? Simak penjelasannya berikut ini, yuk!
Kandungan nutrisi pada kurma
Melansir Medical News Today, dalam buah kurma terdapat kandungan berikut:
- Kalori
- Lemak
- Karbohidrat
- Protein
- Serat
- Vitamin B6
- Zat besi
- Magnesium
- Potasium
Selanjutnya, melansir dari Health, banyak orang menganggap kurma sebagai buah kering, tetapi sebenarnya kurma adalah buah segar karena tidak ada air yang terbuang.
Dalam kurma utuh yang belum diproses, kandungan gulanya terjadi secara alami. Singkatnya, jika batang energi dimaniskan dengan kurma, labelnya menunjukkan nol gram gula tambahan. Artinya, kurma aman dikonsumsi.
Manfaat buka puasa dengan kurma
Masih melansir Health, berikut beragam manfaat kurma, terlebih jika digunakan sebagai menu buka puasa.
1. Kurma kaya nutrisi
Untuk diketahui, tiga buah kurma menyediakan sekitar 200 kalori, 54 gram karbohidrat dengan sekitar lima gram serat, satu gram protein, dan tanpa lemak.
Porsi ini juga memasok berbagai nutrisi dalam jumlah yang lebih kecil, termasuk vitamin B, vitamin K, kalsium, zat besi, magnesium, kalium, seng, dan mangan. Singkatnya, kurma bukan sekadar asupan gula atau kalori kosong.
2. Mengurangi stress
Selain kandungan vitamin dan mineralnya, kurma kaya akan antioksidan pelindung kesehatan. Satu studi tahun 2019 menemukan bahwa kurma adalah sumber antioksidan alami yang baik, yang dapat digunakan untuk mengelola penyakit terkait stres oksidatif.
Stres oksidatif terjadi ketika ada ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas yang merusak sel dan kemampuan tubuh untuk melawan efek berbahayanya. Hal ini dapat menyebabkan penuaan dan kerusakan sel yang dapat menyebabkan penyakit.
Kurma juga mengandung senyawa anti-inflamasi dan antimikroba, yang berarti kurma juga dapat berperan dalam memerangi penyakit menular.
3. Melancarkan pencernaan
Sembelit dapat mengganggu hari-hari kita. Kabar baiknya, kurma dapat melancarkan pencernaan. Tiga buah kurma menyediakan sekitar 18% dari kebutuhan serat harian, yang mendukung fungsi pencernaan yang baik.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam British Journal of Nutrition pada tahun 2015 melihat secara khusus dampak konsumsi kurma pada usus. Peneliti menemukan bahwa subjek penelitian mereka mengalami peningkatan dalam buang air besar setelah rutin mengkonsumsi kurma selama 14 hari.
4. Melindungi kesehatan jantung
Sebuah studi tahun 2020 menguji konsumsi kurma pada lemak darah dan indeks glikemik. Seratus pria dan wanita dengan diabetes tipe 2 secara acak ditugaskan untuk makan tanpa kurma sama sekali atau menambahkan tiga kurma setiap hari selama 16 minggu.
Orang yang mengkonsumsi kurma mengalami penurunan kolesterol yang signifikan. Selanjutnya, ukuran kontrol gula darah selama periode dua hingga tiga bulan sebelumnya tidak berubah pada mereka yang mengkonsumsi kurma.
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kurma rendah-sedang tidak mempengaruhi kadar glukosa karena indeks glikemik kurma yang rendah. Gula darah memiliki hubungan dengan kesehatan jantung. Sehingga, mengkonsumsi kurma dapat melindungi kesehatan jantung.