Lumajang (12/07) Banjir bandang yang melanda Lumajang Jumat lalu (7 Juli 2023), selain mengakibatkan 5 jembatan putus di 6 kecamatan di Kabupaten Lumajang, banjir ini juga mengakibatkan saluran-saluran pipa air bersih sepanjang sungai rusak. Kini aliran air bersih dari sumber mata air ke warga terhenti, dan warga sekitar sungai mengalami krisis air bersih.
Pada Rabu lalu (12/7) hingga hari ini Yayasan Dana Sosial al Falah menurunkan relawan yang tergabung dalam Sahabat Al Falah bersama-sama warga melaksanakan giat pipanisasi di sepanjang sungai Dusun Supit, Desa Pronojiwo, Cadipuro, Lumajang. Hari itu sebanyak 30 paralon ukuran 2,5 dim bantuan YDSF didatangkan. Jumadi, Relawan Sahabat Al Falah YDSF menuturkan bahwa pipa baru ini nantinya untuk mengganti pipa-pipa yang sudah rusak.
Tim Mencari sumber air bersama warga sebelum pelaksanaan pipanisasi. Penyambungan pipa dilakukan secara tradisional, dengan memanaskan pipa paralon agar bisa saling disambungkan. Menurut Mansur, selaku Relawan Sahabat Al Falah, Jarak pipanisasi sekitar 68 paralon, dari pusat sumber air ke titik cabang pipa. “Pipanisasi yang digarap YDSF ada 4 titik di desa Sidomulyo dan Desa Pronojiwo. Inshallah yang terpanjang di Desa Sidomulyo mencapai 2 km,” terang Mansur.
Mansur menjelaskan di Sidomulyo ada 428 KK penerima manfaat, sedang di desa Pronojiwo meliputi 3 RT, (RT 34, RT 35, RT 36). Banjir ini mengakibatkan banyak sumber air yang hilang. Warga dari H+1 pasca banjir sudah mencari titik sumber air baru untuk pelaksanaan pipanisasi ini. Roshadi, warga dusun Supit, yang juga turut mengerjakan pipanisasi ini mengaku sempat mengalami kesulitan. “Kesulitannya saat mencari sumber air baru, kadang hanya ada sumber air yang titiknya lebih rendah dari saluran pipanya. Kami harus nyari sumber air lain yang titiknya lebih tinggi sehingga bisa lancar bila dialirkan ke bawah sampai warga,” kata Roshadi.
Putusnya aliran sumber air bersih ini mengakibatkan warga hanya mengandalkan pasokan kiriman air dari pihak BPBD ataupun dari kendaraan pribadi milik warga yang dibagikan ke rumah-rumah, misal pagutuban Petani Salak, atau lainnya yang punya truk/mobil pribadi. Darmaji, warga dusun Supit mengaku senang dengan adanya bantuan pipanisasi ini. “Biasanya warga ambil sendiri dari sungai memakai jerigan. Umumnya warga menunggu bantuan kirima air. Kami sangat berterima kasih sekali atas bantuan dari YDSF karena ini meliputi kebutuhan dari 3 RT. Semoga saluran ini bisa bertahan lama,” kata Darmaji.
Mansur mewakili Relawan Sahabat Al Falah juga berharap kepada pihak lain dan donatur untuk bisa saling membantu warga lereng semeru yang saat ini sedang krisis air bersih. “Ada sebanyak 30 titik yang kehilangan akses air bersih, dan hanya 4 titik yang baru kami garap. Kami harap semua bisa terlibat dalam program kebaikan ini,” pungkas Mansur.